Rabu, 22 Oktober 2008

BLENDING MODE

Daftar cara cara Blending

Memilih dari mode menu pop-up pada option bar.

Cat : Hanya normal, Dissolve, Darken, Multiply, Lighten, Linear Dodge (Add), Difference, Hue, Saturation, Color, Luminosity, Lighter Color, dan Mode Darker Color blending tersedia untuk 32 bit gambar.

Normal

Edit atau paint tiap pixel untuk membuat result color. Ini merupakan default mode. ( Mode Normal disebut juga Threshold saat kita bekerja dengan suatu gambar warna bitmapped atau indexed.)

Dissolve

Edit atau paint tiap pixel untuk membuat result color. Bagaimanapun, result color adalah sebuah penempatan pixel secara acak dengan warna dasar atau warna campuran, tergantung pada opasitas dibeberapa lokasi pixel tersebut.

Behind

Edit atau paint yang hanya bisa pada bagian dari layer yang transparan. Mode ini bekerja hanya pada layer-layer dengan Lock Transparency deselected dan dapat disamakan untuk mencetak pada bagian belakang dari area yang transparan pada selembar yang mengandung asam.

Clear

Edit atau paint tiap pixel dan membuat transparan. mode ini disediakan untuk Shape tools (saat mangisi area http://livedocs.adobe.com/en_US/Photoshop/10.0/images/P_VectorShapeFilled_Md_N.png yang dipilih), Paint Bucket tool http://livedocs.adobe.com/en_US/Photoshop/10.0/images/P_Fill_Lg_N.png, Brush tool http://livedocs.adobe.com/en_US/Photoshop/10.0/images/P_Brush_Lg_N.png, Pencil tool http://livedocs.adobe.com/en_US/Photoshop/10.0/images/P_Draw_Lg_N.png, Fill command, dan Stroke command. Kita harus berada pada layer dengan Lock Transparency deselected untuk menggunakan mode ini.

Darken

Lihat pada color information pada tiap channel dan pilih warna dasar atau campuran —yang mana yang lebih gelap—sebagai result color. Pixel lebih terang dibanding warna campuran yang dipindahkan, dan pixel lebih gelap daripada warna campuran yang tidak berubah.

Multiply

Lihat pada color information pada tiap channel dan melipatgandakan warna dasar dengan warna campuran. result color selalu merupakan warna yang lebih gelap. Melipatgandakan beberapa warna dengan warna hitam akan menghasilkan warna hitam. Melipatgandakan beberapa warna dengan warna putih, tidak ada perubahan warna. saat kita memberi warna dengan warna yang lain kecuali hitam atau putih, strokes yang berturut turut dengan painting tool akan menghasilkan warna-warna yang lebih gelap secara progresif. Pengaruhnya sama dengan menggambar pada image dengan multiple marking pens.

Color Burn

Lihat pada color information pada tiap channel dan menggelapkan warna dasar untuk memantulkan warna campuran dengan meninggikan kontras. Pencampuran dengan warna putih, tidak menghasilkan perubahan apa-apa.

Linear Burn

Lihat pada color information pada tiap channel dan menggelapkan warna dasar untuk memantulkan warna campuran dengan menurunkan brightness. Pencampuran dengan warna putih, tidak menghasilkan perubahan apa-apa.

Lighten

Lihat pada color information pada tiap channel dan pilih warna dasar atau campuran—yang mana yang lebih terang—sebagai result color. Pixel lebih gelap daripada warna campuran yang dipindahkan, dan pixel lebih terang daripada warna campuran yang tidak berubah.

Screen

Lihat pada channel color information dan melipatgandakan kebalikan dari warna campuran dan dasar. result color selalu merupakan warna yang lebih terang. Screening dengan warna hitam, tidak ada perubahan warna. Screening dengan warna putih akan menghasilkan warna putih. Pengaruhnya sama dengan melipatgandakan rancangan slide photographic diatas pada tiap-tiapnya.

Color Dodge

Lihat pada color information pada tiap channel dan menerangkan warna dasar untuk memantulkan warna campuran dengan menurunkan kontras. Pencampuran dengan warna hitam, tidak menghasilkan perubahan apa-apa.

Linear Dodge (Add)

Lihat pada color information pada tiap channel dan menerangkan warna dasar untuk memantulkan warna campuran dengan meningkatkan brightness. Pencampuran dengan warna hitam, tidak menghasilkan perubahan apa-apa.

Overlay

Melipatgandakan atau menyaring warna-warna, tergantung pada warna dasarnya. Membuat Pola-pola atau warna-warna overlay pixel yang ada selama mempertahankan bagian-bagian terang dan gelap pada warna dasar. Warna dasar tidak diganti/dipindah tapi dicampur dengan warna campuran untul memantulkan lightness atau darkness pada original color.

Soft Light

Meggelapkan atau menerangkan warna-warna , tergantung pada warna campuran. Pengaruhnya sama dengan untuk menyinari sebuah titik cahaya yang tersebar pada gambar. Jika warna campuran (light source) lebih terang dibanding 50% gray,gambar diterangkan sebagaimana gambar tersebut di dodged.jika warna campuran lebih gelap dibanding 50% gray, gambar digelapkan sebagaimana gambar tersebut di burned in. menggambar dengan hitam atau putih yang pure akan menghasilkan area yang lebih gelap atau terang dengan berbeda , tetapi tidak menghasilkan dalam warna hitam atau putih yang pure.

Hard Light

Melipatgandakan atau menyaring warna-warna, tergantung pada warna campurannya. Pengaruhnya sama dengan untuk menyinari sebuah titik cahaya yang kasar pada image. Jika warna campuran (light source) lebih terang daripada 50% gray,gambar diterangkan, sebagaimana gambar tersebut disaring. Ini berguna untuk menambahkan highlights pada image. Jika warna campuran lebih gelap dibanding 50% gray, image digelapkan, sebagaimana gambar tersebut dilipatgandakan. Ini berguna untuk menambahkan shadows pada image. Menggambar dengan warna hitam atau putih yang pure akan menghasilkan dalam warna hitam atau putih yang pure.

Vivid Light

Burns atau dodges warna dengan meningkatkan atau menurunkan kontras, tergantung dengan warna campurannya. Jika warna campuran (light source) lebih terang dibanding 50% gray, image diterangkan dengan menurunkan kontras. Jika warna campuran lebih gelap dibanding 50% gray, image digelapkan dengan meningkatkan kontras.

Linear Light

Burns atau dodges warna-warna dengan menurunkan atau meningkatkan brightness, tergantung dari warna campurannya. Jika warna campuran (light source) lebih terang dibanding 50% gray, image diterangkan dengan meningkatkan brightness. Jika warna campuran lebih gelap daripada 50% gray, image digelapkan dengan menurunkan brightness.

Pin Light

Replaces warna-warna, tergantung dari warna campurannya. Jika warna campuran (light source) lebih terang daripada 50% gray, pixel-pixel yang lebih gelap daripada warna campuran yang dipindah, dan pixel-pixel yang lebih terang dibanding warna campuran yang tidak berubah. Jika warna campuran lebih gelap daripada 50% gray, pixel-pixel lebih terang daripada warna campuran yang dipindah, dan pixel-poxel lebih gelap daripada warna campuran yang tidak berubah. ini berguna untuk menambahkan special effect pada image.

Hard Mix

Menambah nilai channel warna merah, hijau dan biru pada warna campuran untuk RGB values pada warna dasar. Jika hasil penjumlahan pada channel adalah 255 atau lebih besar, itu menerima nilai pada 255; jika kurang dari 255, nilainya pada 0. oleh karena itu, semua pixel-pixel nilai channel yang mempunyai warna merah, hijau dan biru yang dicampur juga dari 0 atau 255. Perubahan semua pixel pixel ini untuk primary colors: red, green, blue, cyan, yellow, magenta, white, atau black.

Difference

Lihat pada color information pada tiap channel dan mengurangi tiap warna campuran dari warna dasar atau warna dasar dari warna campuran, tergantung yang mana yang memiliki nilai brightness yang lebih besar. Blending dengan warna putih akan membalikkan nilai warna dasar; blending dengan warna hitam tidak menghasilkan perubahan.

Exclusion

Menciptakan sebuah effect yang sama, tetapi lebih rendah pada kontras daripada mode yang berbeda. Blending dengan warna putih akan membalikkan nilai warna dasar. blending dengan warna hitam tidak menghasilkan perubahan.

Hue

Menciptakan result color dengan luminance dan saturation pada warna dasar dan hue pada warna campuran.

Saturation

Menciptakan result color dengan luminance dan hue pada warna dasar dan saturation pada warna campuran. Menggambar dengan mode ini dalam sebuah area dengan tidak ada (0) saturation (gray) karena tidak ada perubahan.

Color

Menciptakan result color dengan luminance pada warna dasar dan hue dan saturation pada warna campuran. Ini mempertahankan gray levels dalam image dan berguna untuk coloring gambar gambar monochrome dan untuk memberi warna color images.

Luminosity

Menciptakan result color dengan hue dan saturation pada warna dasar dan luminance pada warna campuran . mode ini menciptakan effect yang terbalik pada Color mode.

Lighter Color

Membandingkan total dari seluruh nilai channel untuk warna campuran dan warna dasar dan memperlihatkan warna nilai yang lebih tinggi. Warna yang lebih terang tidak tidak menghasilkan sebuah warna yang ketiga, yang mana dapat menghasilkan dari campuran yang terang, karena memilih nilai channel yang paling tinggi dari kedua warna dasar dan warna campuran tersebut untuk menciptakan result color.

Darker Color

Membandingkan total dari seluruh nilai channel untuk warna campuran dan warna dasar dan memperlihatkan warna nilai yang lebih rendah. Warna yang lebih gelap tidak menghasilkan warna ketiga, yang mana dapat menghasilkan dari campuran yang gelap, karena memilih nilai channel yang paling rendah dari kedua warna dasar dan warna campuran tersebut untuk menciptakan result color.

Minggu, 19 Oktober 2008

OPEN TYPE FONT (OTF)

Yuni Nurvita Sari-Grafika 3 Pagi/TGP/PNJ

>> OPEN TYPE FONT (OTF)

OpenType® adalah format baru untuk file Font (Jenis Huruf) yang dikembangkan bersama-sama oleh Adobe dan Microsoft dengan basis lintas-platform.

Adobe telah mengkonversi seluruh Adobe Jenis Perpustakaan dalam format ini dan sekarang menawarkan ribuan OpenType font dan menerbitkannya dalam koleksi FortFolio nya yang terbaru.

Dua manfaat utama dari OpenType dengan format yang lin
tas-platform kompatibilitas (font file yang sama bekerja pada komputer Macintosh dan Windows tanpa harus dikonversi terlebihdahulu), dan kemampuan untuk mendukung secara luas dan tata letak karakter set fitur yang lebih kaya linguistik memberikan dukungan dan kontrol lanjutan berkenaan dgn percetakan.

OpenType format yang merupakan perpanjangan tangan dari TrueType SFNT format yang juga dapat mendukung Adobe ® PostScript ® font data dan fitur baru berkenaan dengan percetakan.

OpenType font PostScript berisi data,
seperti di Adobe Jenis Perpustakaan, file OpenType Font memiliki akhiran nama (sufiks) ".otf", sedangkan TrueType font-berbasis OpenType memiliki ".ttf" akhiran nama file.

OpenType font dapat diperluas termasuk karakter mengatur tata letak dan fitur, memberikan dukungan bahasa lebih luas dan lebih tepat berkenaan dgn percetakan kontrol. Fitur-kaya Adobe OpenType font dapat dibedakan dengan kata "Pro," yang merupakan bagian dari nama font dan muncul dalam menu aplikasi font.

Setiap OpenType font hanya menggunakan satu file font untuk semua dari garis besar, metrik, dan data bitmap, membuat manajemen file lebih sederhana. Selain itu, file font yang sama bekerja pada komputer Macintosh dan Windows.

Akibatnya, OpenType memungkinkan Kita memindahkan file bolak-balik antara platform Windows dan Machintosh dengan mudah tanpa mengkhawatirkan terjadi perubahan yang tidak diinginkan.

OpenType font dibeli dan di-download dari situs web Adobe di
format ZIP yang dapat unpacked dengan WinZip untuk Windows dan StuffIt Expander ™ untuk Macintosh.

Panel OpenType di Adobe Illustrator
A) Standard Ligatues,
B) Contextual Alternates, C) Discretionary Ligatures, D) Swash,
E) Stylistic Alternates, F) Titling Alternates, G) Ordinals, H) Fractions

Pengkodean simbol karater OpenType Font berdasarkan pengkodean Unicode, internasional multi-byte aksara yang meliputi hampir semua bahasa di dunia, OpenType font dapat membuat multi tipografi lebih mudah dengan beberapa bahasa termasuk karakter dalam satu set font. Semua Adobe OpenType font standar termasuk berbagai karakter Latin digunakan di dunia Barat, dan beberapa karakter internasional, termasuk "perkiraan," liter, dan simbol-simbol mata uang international, seperti euro, dollar dan Yen.

Adobe melengkapi font untuk mendukung karakter Eropa Tengah dan Eropa Timur, seperti Turki dan Polandia. Demikian juga karakter Cyrillic dan aksara Yunani dituangkan dalam font yang sama, jenis ini oleh Adobe dikelompokan menjadi Open Type Pro.

Di masa lalu, yang khas Barat font PostScript hanya terbatas untuk 256 glyphs, memaksa anda untuk memasang dan mengelola dua atau lebih yang berhubungan dengan gaya font untuk akses "ahli menetapkan" karakter. OpenType font signifikan menyederhanakan manajemen dan penerbitan kerja dengan memastikan bahwa semua yang diperlukan untuk glyphs dokumen yang terdapat dalam satu lintas-platform file font sepanjang kerja.

OpenType font mungkin berisi lebih dari 65.000 glyphs, yang memungkinkan sebuah file font ke berisi banyak nonstandard glyphs, seperti gaya lama-angka, huruf besar kecil benar (small Caps), pecahan, swashes, atasan (ordinals), inferiors, titling huruf, dan gaya kontekstual secara bergantian, dan lengkap ligatures.
(gambar: Panel Glyph di Adobe InDesign)


Historis, beberapa kualitas typefaces memiliki desain yang berbeda termasuk untuk mencetak berbagai ukuran. Beberapa dari Adobe's OpenType font mencakup empat ukuran variasi optik: keterangan, biasa, anak judul dan layar. Disebut "Opticals," variasi ini telah dioptimalkan untuk penggunaan di jalur ukuran tertentu.

Walaupun ukuran yang tepat ditujukan oleh keluarga berbeda, secara umum berkisar ukuran meliputi: keterangan (6-8 titik), biasa (titik 9-13), anak judul (titik 14-24) dan layar (25-72 titik).
Karena keterbatasan font teknologi sebelumnya, dukungan untuk karakter set dan ahli bahasa diperlukan beberapa font file terpisah.

OpenType font menyediakan jauh lebih berkenaan dgn percetakan dengan menggabungkan kemampuan dasar karakter set, set ahli, dan luas tambahan glyphs menjadi satu file.

Pusat untuk diskusi dari OpenType mendukung fitur terletak perbedaan antara karakter dan glyphs. Karakter adalah kode poin yang ditetapkan oleh standar Unicode, yang mewakili arti kata unit terkecil dari bahasa, seperti huruf. Glyphs adalah bentuk khusus yang mereka dapat mengambil karakter.


OpenType tata letak fitur dapat digunakan untuk posisi atau pengganti glyphs. Untuk setiap karakter, ada standar glyph posisi dan perilaku. Penerapan tata letak fitur untuk satu atau lebih karakter dapat mengubah posisi, atau ganti glyph yang berbeda. Misalnya, aplikasi dari kecil ke ibukota negara fitur "yang" akan mensubstitusi tutup kecil "yang" glyph huruf kecil biasa untuk "sebuah" glyph. Untuk akses alternatif glyphs di sebuah OpenType Pro font, aplikasi menyediakan antarmuka pengguna akhir yang memungkinkan pengguna untuk menerapkan tata letak OpenType fitur untuk teks.

Aplikasi yang tidak mendukung Unicode atau tata letak fitur canggih OpenType masih dapat mengakses dasar glyph set OpenType Pro font, yang sejalan dengan glyph set di hari ini PostScript Type 1 font.

Yang lebih "sebuah" karakter dapat diwakili oleh beberapa glyphs OpenType dalam sebuah font.


Saya cari di wikipedia indonesia & google. Sekian terima kasih.

Senin, 13 Oktober 2008

Tanya Jawab soal GCR

Mario Pascalis bertanya:

"Herman Pratomo yang baik,

Sy Mario Pascalis mahasiswa Teknik grafika dan Penerbitan
Mungkin bp. dpt mmbntu sy tuk sekedar
memberi pncerahan pd sy mengenai
sy tertarik sbuah artikel pd majalah printpack review ed. Jan mengenai:
perkembangan Teknologi GCR (gray component replacement) saat ini dalam kaitannya pd optimalisasi penggunaan tinta cetak dalam hal ini penggunaan software dari PROIMAGE Ltd. (ON COLOR ECO).
apakah topik yg mungkin akan sy analisa dalam tugas akhir sy ini msih menarik atau menurut bp bgmn??
Mohon tggapannya..Thank before"



Jawaban:
Teori GCR sebenarnya sudah lama diperkenalkan, baik oleh manufaktur pemindai warna Dr. Hell, Dainippon Screen maupun Crosfield Scanner.

Prinsipnya adalah mengurangi Chromatic Color (Cyan, Magenta & Yellow) yang membentuk komponen Abu-abu dan digantikan dengan Achromatic Color (blacK), itulah dasar pemikiran GCR atau Grey Component Replacement.
Sebaliknya secara konventional setting separasi diatur secara UCR (Undercolor Removal) seperti yang saya jelaskan di: http://pnjtgp2007prepress.blogspot.com/2008/10/grey-balance.html >> lihatlah kurva Grey Balance nya (itu bukan Kurva Reproduksi)

Separasi Hitam yang dihasilkan biasanya tipis dan disebut sebagai Skeleton Black.

Dengan GCR artinya, kalau kita mempunyai campuran warna CMY, maka kita bisa menggantinya dengan blacK, misalnya saya ada warna coklat dengan komposisi C30% M80% Y100% K40%, dengan teknologi GCR secara manual kita dapat mencoba mengganti komponen Cyan 30%, mengurangi Magenta 14%, mengurangi Yellow 23%, dan untuk itu kita perlu menambah blacK sebanyak 21% menjadi komposisi warna C0% M66% Y77% K61%, maka kedua komposisi warna tersebut adalah mirip.




Kalau kita menghitung jumlah tinta yang terpakai untuk komposisi I adalah: 30% + 80% + 100% + 40% = 250% tinta, sedangkan untuk komposisi II adalah: 0% + 66% + 77% + 61% = 204%, jadi menghemat sekitar 46% tinta. Ini adalah Penggantian komponen Abu-abu yang paling maksimum dapat dilakukan secara manual.

Nilai perubahan dan algoritma perhitungan GCR tersebut sangat tergantung pada warna tinta (color shade) >> Grey Balance, lebih besar tingkat hue error tinta chromatic, maka lebih besar perubahan yang dapat dilakukan. Karena hue error yang besar membuat color gamut menjadi sempit, sehingga kemungkinan besar perubahan dapat dilakukan (karena jumlah redundansi yang cukup tinggi).
Manfaat penggunaan UCR dalam mencetak adalah waktu setting (pengeringan tinta) diharapkan lebih baik, demikian juga penggunaan "spray powder" lebih sedikit.

Namun efektifitas perubahan dengan GCR sangat tergantung pada design yang dipakai, secara teori saya selalu menganjurkan designer untuk mencampur komposisi warna dengan 2 macam warna chromatic yang hue berdekatan ditambah warna achromatic (blacK), apabila hal ini dilakukan, maka GCR tidak ada manfaatnya (relevansinya) sama sekali, karena tidak ada satu warnapun yang dapat diubah dengan pengurangan jumlah persentasi tinta.


Catatan 1:
GCR biasanya cocok untuk mencetak di atas kertas koran atau minimal harus menggunakan mesin cetak 4 warna, karena dengan single color printing machine banyak operator cetak yang masih belum terbiasa dengan pengontrolan secara visual mencetak, seperti dibawah ini mencetak 3 warna sebelum cetak blacK. (cobalah membuat perbandingan dengan Gambar di Photoshop yang diolah secara GCR dan UCR)

Catatan 2: Di pengantar Patent no. 5734800 tentang Six-Color Process System tercatat bahwa GCR boleh diaplikasi pada teknik cetak Letterpress hingga GCR 100%; namun tidak demikian dengan Offset Lithography. Karena ketebalan tinta yang relatif tipis, dianjurkan penggunaan GCR hanya sekitar 10% hingga 60% saja.

Catatan 3 (ditambahkan pada Januari 2011): Ada perubahan Jumlah Penumpukan Tinta (Total Ink Coverage) yaitu 300% pada kertas gloss coated dan matt coated seperti yang tertera dalam manual audit-sertifikasi PSO/ISO 12647-2 oleh UGRA/ATGMI; upaya untuk meningkatkan produktifitas serta effisiensi pemakaian tinta cetak menjadi motivasi teknik GCR diterapkan dengan sebaik-baiknya

Chromatic Color = Warna-warna yang memiliki Kejenuhan Warna (saturation) yang tinggi, dalam reproduksi warna kombinasi campurannya adalah penentu Jenis Warna (hue).Untuk separasi CMYK, Chromatic Color = Cyan, Magenta, Yellow dan untuk separasi Pantone Hexachrome, Chromatic Color = Cyan, Magenta, Yellow, Orange dan Green.
Achromatic Color adalah kebalikan dari Chromatic Color, dalam separasi CMYK maupun Pantone Hexachrome warna blacK adalah satu-satunya Acchromatic Color. Achromatic Color tidak memberikan pengaruh besar pada jenis warna (hue) tertentu, penambahannya juga tidak mengubah Jenis Warna yang ada.
"Menurut saya GCR untuk Tugas akhir? Tidak Menarik? / Bobot Kegrafikaan Minimum
>> Saya koreksi (Tidak Menarik menjadi Menarik?) dengan Catatan 3 tersebut diatas."

Sabtu, 11 Oktober 2008

GREY BALANCE

GREY BALANCE


Latar Belakang Teori: Apabila masing-masing tinta (Cyan, Magenta dan Yellow) dicampur pada takaran/persentasi yang sama maka seharusnya didapat warna yang disebut dengan Abu-abu netral (Grey Neutral ). Namun, masing-masing tinta pada kenyataannya mempunyai kesalahan warna (hue error) yang berbeda-beda, yang paling besar kesalahan nya adalah tinta Cyan (artinya tinta Cyan terlalu banyak gelombang cahaya yang tidak semestinya dimiliki oleh tinta Cyan tersebut, alias ada sebagian cahaya merah yang seharusnya tidak diinginkan); tinta Magenta dan tinta Yellow sebenarnya juga mempunyai hue error, namun tidak lebih besar dibandingkan dengan tinta Cyan.

Jadi apabila masing-masing tinta (Cyan, Magenta dan Yellow) dicampur pada takaran/persentasi  titik raster yang sama, maka warna yang terjadi bukanlah abu-abu netral (neutral grey), melainkan agak ke-merah-merahan (reddish grey), atau kalau gelap jadi kecoklat-coklatan. Permasalahan ini disebut juga Color Cast/ Unwanted color (warna yang tidak diinginkan).

Untuk mengatasi hal tersebut diatas, kita membuat daftar / kurva pembentukan warna abu-abu atau yang lebih sering disebut Grey Balance. Grey Balance ini dipakai juga untuk menentukan standard ketebalan tinta apabila kita hendak mencetak. Sehingga didapat hasil cetakan yang sesuai dengan warna yang dikehendaki.
Apabila ada ketebalan yang tidak sesuai dengan standard cetak, maka Grey Balance tersebut tidak murni abu-abu (ada color cast)

Color cast dapat pula berupa warna Blueish (Kebiru-biruan) ataupun Yellowish (kekuning-kuningan), kesalahan ini sering diakibatkan karena tinta yang tidak standar, warna kertas yang tidak standar atau ketebalan tinta pada saat pencetakan tidak terkontrol dengan baik.

Untuk separasi artpaper (150 lpi) biasanya kombinasi grey balance yang dipakai adalah:
di highlight point (titik putih) : C5 M3 Y3
di middle tone (nada tengah): C57 M48 Y48 sedangkan
di shadow point (titik paling gelap): C95 M88 Y88 (+ K75)
kombinasi tersebut diatas merupakan nilai patokan, yang harus disesuaikan dengan jenis tinta yang dipergunakan.

Jadi Grey Balance adalah salah satu parameter yang paling menentukan kualitas suatu Cetakan adalah Grey Balance atau keseimbangan warna dari masing-masing warna substractive (Cyan, Magenta, & Yellow). Grey Balance adalah komposisi percampuran warna Cyan, Magenta, Yellow (& Black) yang apabila kita mencetak dengan ketebalan tinta (density) dan warna tinta yang benar diharapkan dapat menghasilkan neutral grey. (biasanya disampingnya diletakan pula grey steps dari Black 10% hingga Black 100% sebagai pembanding)




Perhatikan perbedaan warna yang ada pada ketiga gambar ini :


Green Color Cast


Neutral Image-Gray Balanced

Magenta Color Cast/ Redish

Catatan :
Gray Balance sesuai standar ISO 12647-2 adalah (tambahan) : C25 M19 Y19; C50 M40 Y40; C75 M64 Y64
Jadi kombinasi-kombinasi campuran tersebut diatas akan menghasilkan warna netral; Jadi apabila nilai a* dan b* pada cetakan tidak sama dengan warna kertas, maka ada kesalahan tinta atau proses mencetak.

SULAEMAN SALEH
TEKNIK GRAFIKA PENERBITAN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Selasa, 07 Oktober 2008

Gamut


Andi Budiansyah Teknik Grafika dan Penerbitan, Politeknik Negeri Jakarta:

Gamut
adalah istilah untuk wilayah yang bisa dicakup/direproduksi oleh sistem warna tertentu. Istilah out of gamut berarti warna itu tidak bisa direproduksi oleh proporsi warna dasar sistem yang ingin digunakan. Permasalahan out of gamut sering terjadi dalam konversi warna CMYK dengan RGB. Meskipun dirancang untuk memberi warna secara akurat, wilayah warna yang dibentuk oleh sistem CMYK kadang tidak seluas cakupan warna RGB. Misalnya warna merah dasar RGB merupakan out of gamut dari sistem CMYK. Banyak cara telah diusahakan untuk mengejar selisih ini, misalnya dengan menggunakan sistem lab colour. (wikipedia - Indonesia)

Gambar: Color Gamut RGB yang lebih luas dibandingkan dengan Color Gamut CMYK, akibatnya banyak warna-warna RGB yang tidak dapat di mapping ke CMYK
Gambar diambil dari Wikipedia (A comparison of RGB and CMYK color spaces. I am the creator, Annette Shacklett. 2003. Photoshop. {{No rights reserved}} Category:Color spaces)

Minggu, 05 Oktober 2008

Adjustment Layer

fregane rematha teknik grafika dan penerbitan politeknik negeri jakarta:

Adjustment layers berfungsi u/ menambah tingkat fleksibilitas yg berhubungan dengan itu untuk bekerja dengan layer.
Kita dapat bereksperiment dengan warna dan dapat mengaplikasi tonal adjustment tanpa modifikasi yang permanen pixel pada gambar.
Adjustmen layers berfungsi u/ pengaturan komponen warna dalam sebuah layer, contohnya adalah gradient, pattern, level, curve, color balance, brightness/contrast, hue/saturation, selective color, channel mixer, gradient map, invert, threshold dan posterize.

Layaknya Layer biasa, Adjustment Layer bisa dikombinasikan penggunaannya dengan Layer Mask dan Blending Mode.




Adjustment and fill layers Panel in Adobe Photoshop
A) Adjustment layer confined to Log Home layer only, B) Layer thumbnail, C) Fill layer, D) Layer mask

Selasa, 30 September 2008

Path di Illustrator (internal programming)


Komponen Grafis Lineart, dibentuk oleh titik-titik yang saling berhubungan, paling sedikit ada 2 titik. Titik-titik yang tidak mempunyai hubungan dengan titik lainnya disebut Straypoints, kita bisa menyeleksi Straypoints dan menghapusnya.

Titik-titik yang menghubungkan sebuah path (PathPoint) mempunyai posisi x dan y (anchor) dan 2 komponen arah bantu yang disebut leftDirection dan rightDirection, oleh karena itu bentuk path yang dibentuk flesibel tergantung posisi titik dan arah bantu seperti gambar terlampir (perhitungan matematisnya sesuai dengan rumus kurva Bézier: http://en.wikipedia.org/wiki/Bezier_curve)
Selain itu PathPoint mempunyai property opsi: PointType (value: SMOOTH atau CORNER, setting CORNER aplikasi Illustrator secara otomatis mengubah leftDirection dan rightDirection menjadi satu garis)


1. Apakah ada bentuk lain yang dapat dibentuk (selain contoh tiga macam garis terlampir) dengan menghubungkan 2 titik
2. Coba pelajari dan buatlah path dengan menghubungkan 3 titik (beberapa tampilan alternatif)

Selamat mencoba

catatan: didalam bahasa pemrograman Java (Java Script), huruf kecil dan huruf besar berbeda (case sensitive), agar supaya kita terbiasa dengan penyebutan yang benar, maka property dalam bahasa Java Script tidak saya ubah.

Senin, 29 September 2008

Blending Mode - Photoshop - Tugas

Silakan download: http://geocities.com/hermanpratomo/Prepress/List_of_blending_modes.doc

Pelajari dan terjemahkan ke bahasa Indonesia, kirimkan terjemahan ke hermanpratomo@yahoo.com

Penjelasan tentang Blending mode pasti menjadi salah satu soal dalam UAS Digital Prepress

>> Lihat: http://pnjtgp2007prepress.blogspot.com/2008/10/terjemahan-blending.html


Minggu, 28 September 2008

PostScript vs. PDF

WHY DO WE OFFER TWO PRINTING TECHNOLOGIES? HOW DO THEY DIFFER?
By David Evans
, Translated by Herman Pratomo
Original: http://www.adobe.com/print/features/psvspdf/

Bagi mereka yang bukan ahli dalam bidang ‘Digital Imaging’, perbedaan antara Adobe® PostScript® dan PDF (Portable Document Format) boleh jadi membingungkan. Faktanya, anda pernah mendengar bahwa PDF sebagai pengganti PostScript. Pernahkah Anda berpikir mengapa?

Marilah kita mulai dengan sebuah definisi tentang apa PostScript dan PDF pada tingkat yang paling dasar. We'll take a quasi-technical look at both, after which the mists will vanish and all will be revealed.

Masalah bahasa
Pertama, mari kita lihat PostScript. PostScript adalah sebuah bahasa pemrograman yang didedikasikan untuk mendeskripsikan sebuah halaman, lanyaknya bahasa pemrograman yang dipergunakan teknisi software membuat aplikasi. Faktanya, Anda dapat melakukan percobaan sendiri. Buatlah sebuah dokumen baru dalam Adobe Illustrator® dan gambarlah sebuah kotak. Simpanlah file tersebut, lalu bukalah file tersebut dengan aplikasi text. Anda akan melihat sebuah ‘program’ yang ditulis dengan menggunakan bahasa PostScript yang mendefinisaikan dimensi sebuah halaman serta menggambar sebuah kotak di halaman tersebut.

Pada masa awal dari PostScript, menggambar hanya dapat dilakukan dengan mengetik perintah-perintah PostScript secara manual. Pemrogram akan membaca PostScript Language Reference Manual, dan mengetik ‘code’ PostScript dalam sebuah file text, lalu mengirim file tersebut ke printer untuk diproses. Illustrator adalah ‘Antarmuka Grafis PostScript’ yang pertama, mirip dengan apa yang dilakukan Microsoft® Windows 1.0 merupakan ‘Antarmuka Grafis’pada sistem operasi MS/DOS. Designer dapat menggambar dengan menggunakan perangkat grafis yang ada di dalam Illustrator yang mana secara otomatis menuliskan program PostScriptnya.

Jadi, kita telah mengkokohkan PostScript adalah sebuah bahasa pemrograman seperi BASIC, Fortran atau C++. Tapi tidak seperti bahasa-bahasa pemrograman lainnya, PostScript adalah sebuah bahasa pemrograman yang dirancang untuk mengerjakan satu hal: Mendeskripsikan secara sangat akurat seperti apa sebuah halaman ditampilkan.

Setiap bahasa pemrograman membutuhkan sebuat pengolah untuk menjalankan perintah. Pengolah untuk PostScript adalah kombinasi Software dan Hardware yang umumnya ada dalam sebuah printer, dan kita namakan ini sebuah RIP – Raster Image Processor atau Pengolah Gambar Raster. Sebuah RIP mengolah perintah-perintah PostScript dan menjadikannya rangkaian titik-titik pada halaman. Jadi sebuah Printer PostScript adalah alat yang membaca, mengintepretasikan program PostScript serta memproduksi informasi grafis yang tercetak di kertas, film atau plate.

Disamping itu, AGM - Adobe Graphics Model yang digunakan dalam InDesign® - juga adalah sebuah RIP: Yang pada dasarnya mengolah instruksi-instruksi PostScript dan “mencetak” hasilnya pada layar sebagai pengganti kertas. Dibandingkan dengan aplikasi tata letak halaman dari pembuat lainnya, yang menggunakan tampilan secara bitmap, Illustrator adalah sebuah cara menampilkan halaman yang lebih akurat-cetak. Ini benar-benar WYSIWYG yang nyata (apa yang ditampilkan adalah sama dengan apa yang dicetak). Benar-benar hebat.

Jadi, jika PostScript adalah bahasa pemrograman dan sebuah RIP adalah apa yang mengolah bahasa ini, kemudian apakah sebuah Encapsulated PostScript File, atau EPS itu? Sederhananya, sebuah file EPS adalah sebuah program PostScript, yang disimpan sebagai sebuah file tunggal yang menyertakan sebuah tampilan resolusi rendah “encapsulated” didalamnya, membuat beberapa program dapat menampilkannya pada layar. InDesign tidak memerlukan tampilan awal ini, karena ia memiliki sebuah RIP terpasang didalamnya, yang membuatnya dapat membuka file-file PostScript (dan Illustrator) secara langsung.

Satu cara untuk menggunakan PostScript adalah dengan membuat file itu dan menyimpannya dalam cakram sebagai satu file PostScript tunggal yang dapat dikirim ke sebuah Percetakan. Cara lainnya adalah dengan membuat file EPS sebagai cara untuk menyimpan dan menyebarluaskan grafik. Di sinilah banyak orang yang kebingungan. Ketika anda mendengar orang mengatakan bahwa PDF adalah “penganti” PostScript, apa yang mereka mungkin maksudkan adalah bahwa PDF adalah sebuah pengganti untuk file PostScript dan EPS yang tersimpan. PDF bukan sebuah pengganti untuk bahasa PostScript atau pengolah PostScript yang ada didalam printer, imagesetter, dan platesetter.

Sebuah format yang lebih pintar
Dengan pemahaman yang mantap tentang PostScript, mari kita melihat PDF. PDF hanya sebuah format file, seperti halnya file EPS atau Ilustrator. PDF adalah sebuah format file, seperti EPS atau file Illustrator pada umumnya. Hanya saja PDF dibentuk lebih komplek dari sekedar bahasa PostScript yang hanya untuk mendeskripsikan sebuah halaman. PDF bisa lebih dari itu, selain untuk menggambarkan bagaimana sebuah halaman ditampilkan PDF juga memuat bagaimana halaman tersebut berkelakuan dan informasi apa saja yang terkandung dalam file tersebut. Jadi PDF adalah sebuah format file yang lebih pintar dari EPS. Sebuah file PDF dapat memuat jenis huruf, gambar, instruksi cetak, kata kunci untuk proses mencari dan pemberian index, tiket pekerjaan, hiperlink interaktif, gambar bergerak dan sebagainya.

Sebuah keuntungan tambahan
Jadi mengapa PDF lebih unggul dibandingkan dengan PostScript? Sebuah file PDF sebenarnya adalah sebuah file PostScript yang sudah diinterpretasikan melalui sebuah RIP dan dibuat menjadi obyek-obyek yang didefinisikan secara jelas. Obyek-obyek tersebut dapat ditampilan pada semua orang di atas layar berupa obyek visual bukan huruf-huruf perintah seperti sebuah program aplikasi. Karena file-file PDF sudah diinterpretasikan oleh RIP, mereka lebih bisa dipercaya daripada sebuah file EPS atau .PS ketika dicetak. Sebagai tambahan, karena file EPS dan file .PS mudah dikonversi ke PDF serta ditampilkan di layar, percetakan dapat memanfaatkan file PDF ini untuk mengontrol dan memeriksa setelah proses interpretasi dan sebelum dikirim ke alat cetak mereka. Disini mereka dapat melihat kesalahan yang terjadi tanpa harus menghamburkan kertas, film atau plate. Ini juga akan menghemat waktu kerja bagi mereka yang menjalankan usaha jasa percetakan dan hasilnya adalah file yang bisa mencetak lebih cepat, lebih akurat dan lebih sedikit kesalahan.

Untuk mencetak file PDF, alat printer masih perlu untuk me-render obyek-obyek PDF kedalam halaman dan sebuah printer PostScript dapat melakukan perenderan yang paling dapat diandalkan. Beberapa Printer PostScript tidak hanya mengenal PostScript melainkan juga file PDF original. Dan beberapa Printer PostScript menggunakan sebuah teknologi yang kami namakan Extreme yang dapat mengkonversi semua pekerjaan kedalam file PDF sebelum pencetakan. (Agfa, Creo, Heidelberg dan Scitex telah mengumumkan sistem alur kerja pencetakannya berdasarkan Extreme.)

Adobe Acrobat® - perangkat kami untuk memperkaya dan memodifikasi sebuah file PDF – bisa mencetak ke printer non-PostScript dengan menginterpretasikan file PDF kedalam bahasa printer tersebut. Namun bahasa-bahasa ini tidak dapat diandalkan ataupun seakurat Adobe PostScript yang sesungguhnya, jadi para ahli menggunakan sebuah pengolah PostScript untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Memuaskan hingga akhir
Inti artikel ini adalah bahwa PDF itu dapat dipergunakan sebagai pengganti format file untuk EPS dan PDF itu dapat dipergunakan sebagai format pengantaran untuk mengirim publikasi utuh ke percetakan. PDF juga cocok untuk soft-proofing, penyebarluasan di internet dan pengarsipan file, karena PDF mengandung semua instruksi secara utuh di dalamnya. Tapi untuk mencetak PDF yang terbaik adalah menggunakan peralatan dengan kemampuan Adobe PostScript sesungguhan untuk menhasilkan Output mutu yang terbaik.

Sebagian besar percetakan adalah “Ramah-PDF” akan memiliki aplikasi pihak-ketiga yang mengambil file-file PDF, menyusun, memberikan ‘Trapping’, menguji-coba lalu mengirim mereka ke RIP. Karena perangkat-perangkat tersebut menjadi semakin canggih, lebih banyak orang memberikan file-file PDF mereka untuk pencetakan. Tentu saja aplikasi Adobe masih mendukung file-file EPS yang sudah menjadi bagian dari sistem alur kerja penerbitan yang profesional, tetapi untuk selanjutnya anda dapat memikirkan untuk mengexport file-file publikasi anda kedalam format PDF. Apabila anda bekerja dengan percetakan anda dan merencakan dengan benar maka anda akan mendapatkan hasil yang lebih baik.

David Evans adalah Manajer Produk untuk Adobe InDesign. Sebelum bergabung dengan Adobe, David bekerja sebagai seorang perancang lepas/paruh waktu dan konsultan sistem cetak.

Terjemahan atas Kosa kata bahasa Inggris:


Archiving – Perarsipan (penyimpanan)

Code (programming code) – Perintah

Consultant – Konsultan

Covert – Konversi

Delivery – Pengantaran

Design – Rancang

Designer – Perancang

Digital Imaging – Pencitraan Digital

Disk – Cakram

Display – Tampil

Distribution - Penyebarluasan

Engineer – Teknisi

Font – Jenis Huruf

Freelance – Lepas/Paruh Waktu

Graphical – Grafis

Hyperlink – Hiperlink

Image – Gambar, Citra

Imagesetter – Imagesetter (alat pencitraan di atas materi film atau kertas peka cahaya)

Impose – Menyusun (proses penyusunan beberapa halaman menjadi satu halaman besar untuk proses pencetakan, pelipatan dan penjilidan)

Indexing – Proses pemberian index

Interactive – Interaktif

Interface – Antarmuka

Internet – Internet

Job tickets – Tiket pekerjaan (dalam proses produksi percetakan)

Movie – Gambar Bergerak

Native – Original

Non-PostScript Printer – Printer non-PostScript (bukan PostScript Printer)

Output – Output (semua yang dihasilkan oleh perlengkapan keluaran dalam konfigurasi jejaring komputer)

Page – Halaman

PDF-friendly – Ramah PDF

Platesetter – Platesetter (alat pencitraan di atas materi plate cetak)

PostScript Printer – Printer (yang dapat menerima file PostScrip untuk dicetak) PostScript

Preflight – Uji-coba (yang dilakukan sebelum proses pencitraan, biasanya menggunakan alat Tampilan Monitor)

Preview – Tampilan

Print – Cetak

Print Service Provider, Service Bureau – Percetakan (yang juga melakukan proses pracetak)

Printing – Pencetakan

Printing Plate – Plate Cetak

Printing Technology – Teknologi Cetak

Processor – Pengolah

Product Manager – Manajer Produk

Programming Language – Bahasa Pemrograman

Publication – Publikasi (file untuk pencetakan)

Publishing – Penerbitan

Quasi-technical – Semi-teknis

Registration – Registration (ketepan posisi cetak dalam mencetak multi warna)

Render – Pender (proses mengkonversi file PDF atau PostScript menjadi instruksi-instruksi pencetakan)

Screen (monitor) – Layar

Searching – Proses mencari

Soft-Proofing – Soft-Proofing (proses uji cetak dengan tampilan di layar monitor)

Third-party aplication – Aplikasi Pihak-ketiga (aplikasi yang dikembangkan oleh pihak ketiga, dalam hal PDF/PostScript adalah pengembang Software selain Adobe Systems)

Trap – Trapping (proses melebihkan atau mengecilkan komposes grafis untuk menghindari masalah Registrasi pencetakan)

Workflow – Sistem (alur kerja)

WYSIWYG – what you see is what you get


Merk Dagang / Produk:


Adobe Acrobat / Acrobat

Adobe Extreme / Extreme

Adobe Illustrator / Illustrator

Adobe InDesign / InDesign

Adobe PostScript / PostScript / PS

Encapsulated PostScript / EPS

Microsoft Disk Operating System / MSDOS

Microsoft Windows / Windows

Portable Document Format / PDF

(Bahasa Pemrograman) BASIC, Fortran, C++

(Produsen) Adobe, Agfa, Creo, Heidelberg, Microsoft, Scitex


Sabtu, 27 September 2008

Komponen Grafis - Text, Image, Lineart


Pada umumnya kita mengenal 3 komponen grafis yang masing-masing dihandle secara sendiri-sendiri, yaitu:
  1. Text Object
  2. Image Object
  3. Lineart Object
Dalam aplikasi digital, objects tersebut diatas dihandel lebih spesifik, mengingat kompleks nya properti yang ada, seperti text object, mulai dari simbol/huruf yang disusun menjadi kata, terus paragraph.
Serta Lineart, mulai dari path hingga poligon serta compound path.

Sedangkan pada tingkat lebih tinggi ada Grouping (termasuk blending object dan clipped object) dan Layer.

Silakan pelajari struktur Object dalam Illustrator dapat dibaca dokumentasi scripting Illustrator CS3 Scripting Guide.pdf (bab 2) yang ada di program file masing-masing biasanya di C:\program files\Adobe\Adobe Illustrator CS3\Scripting\Documentation.

Dan untuk mempelajari properti masing-masing object bisa dipelajari di: Illustrator CS3 JavaScript Reference.pdf di folder yang sama

Untuk Object gambar (image object) kita bisa mempelajari melalui "Layer" pada program Photoshop saja

Tugas:
  • Tulislah sebuah karangan pendek yang menggunakan 'properties' sebanyak-banyaknya (mulai dari properti yang ada di simbol, kata, paragraph (didalam program Adobe Illustrator ada: characters, text ranges, text frames dan paragraphs). Jelaskan pemakaian properties yang digunakan


Selamat belajar ...

Rabu, 17 September 2008

Prepress Workflow

Job Description per File/Work Order


This article is written and suggested by Dipl. Inf. Herman Pratomo to achieve a Prepress Workflow Standard for Printing Companies in Indonesia (for: book making and label/packaging printing).

Curriculum Vitae:

Lulus Diplom Informatiker (Dipl. Inf.) di Universität Dortmund, Jerman dengan Special Research: Implementing Semantic Database System.

Pada tahun 1987 Herman Pratomo memulai mengeluti industri grafika sebagai instruktur operasi mesin Separasi Warna merk Dainippon Screen (sekarang lebih dikenal dengan SCREEN saja), pelatihan-pelatihan diikuti mulai dari peralatan & pengoperasian mesinSeparasi Warna SCREEN di Kyoto(Jepang), Phototypesetting BERTHOLD di Berlin (Jerman), Guilloche & Line Relief Printing System di Itzehoe (Jerman) serta Tinta Cetak di Mütschellen (Swiss).

Mulai tahun 1995 memulai usaha pracetak Alamindah Warna, teknologi pracetak modern telah diaplikasikan saat itu, antara lain: separasi duotone, Pantone Hexachrome®, Digital Color Proofing (mulai Artpaper hingga kertas koran) dengan Bestcolor dan Roland Inkjet Printer;

Saat ini Herman Pratomo mengajar Digital Prepress di Politeknik Negeri Jakarta, Pengetahuan Warna di Poloteknik Negeri Media Kreatif dan telah memberikan pelatihan & konsultasi pracetak di beberapa perusahaan supplier dan percetakan bidang penerbitan & kemasan di Indonesia.

Sebagai hobi Herman Pratomo menulis program kecil di Adobe Illustrator CS2 agar program tersebut mampu membuat barcode (EAN13, UPC-A, ISBN dan ISSN).

Forum FGD (singkatan dari Forum Grafika Digital) dibentuk bersama beberapa rekan pekerja grafika dengan tujuan untuk meningkatkan mutu SDM grafika serta memajukan industry nasional; forum ini juga mengadakan pameran industry grafika yaitu: FGDexpo di Jakarta dan EDGE di Surabaya.

Applications needed: Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Adobe InDesign, Adobe Acrobat Profesional, (minority roles: FreeHand, CorelDRAW, QuarkXpress, Microsoft Publisher, Microsoft Visio);

Tools needed: Standard Used Color Books, Spectrophotometers

Supposed: no separated films / Copydot File / 1-bit TIFF Files

Digital Prepress Steps:

1. gen:Setting all application softwares to company’s environment.

2. gen: Handling files (completeness, opening files: layout files, linked imaged files, linked graphic files, fonts)

3. gen: Menganalisa & menentukan Jumlah Warna & Press Run (criteria post press process)

4. ps: Analyze Image Files: Size & Resolution (viewing channel by channel at 100%)

5. ps: Menentukan & mengkoreksi warna dalam file image

6. ps: Coverting RGB to CMYK & Color Correction if necessary

7. ps: Converting Black in Text to single color Black with overprint/multiply blend

8. ps: Membuat keputusan untuk warna khusus (Bump Plates or Duotones)

9. ai: Analisa layout file atau linked graphic files

10. other: Checking format, mengkonversi format dari non AI(FH/CDR) ke AI

11. ai: Layout file à Size, Right Position, Critical Layout positions à make Suggestion

12. ai: Replacement linked Image Files

13. ai: Konversi warna di layout

14. ai: Membuat warna khusus di illustrator

15. ai: Membuat sisiran

16. ai: Trapping (for prepress workflow without Trapping Software)

17. other: Checking format, converting non ID (QXP/PM) to ID

18. id: handling: Page Document or Book Document

19. id: page by page Layout Checking for steps 19 - 21

20. id: corrected Page Numbering (important: book document)

21. id: used Dictionary and Hyphenation? (for Indonesian Language should be check the correctness hyphenation)

22. id: Consistency of (characters & paragraphs) Styles

23. id: Jumlah halaman isi sesuai dengan penjilidan

24. id: handling Spreads, Island spreads (check during Imposition at step: 32)

25. id: Preflighting

26. id: Packaging (pengemasan dokumen), if neccesary

27. ai/id: Creating correct PDF Files

28. pdf: Visual Check: Image Resolution, Colors, Trapping, Overprint

29. pdf: Final Preflighting

30. prod: Print: Digital Proofing

31. prod: Checked the Colors: Separation, solid spot colors, screened spot colors, multiple color separations, e.g. Pantone Hexachrome

32. prod: Analyze Digital Proofing Feedback & Comments if the Digital Proof is not approved by customer

33. prod: Step & Repeat or Imposition

34. prod: Real Proofing if necessary / needed

35. prod: Analyze Real Proofing Feedback & Comments if Real Proof is not approved

36. prod: RIPping & Imaging (incl: Plate Making if CTF owned only)

note:

gen: general; ps: Adobe Photoshop; ai: Adobe Illustrator; id: InDesign; pdf: Acrobat; prod: other Production Tools, e.g.: RIP, Workflow, Prep etc.; other: other applications/tools

Packaging Workflow

Book Production Workflow

In the Prepress Department should employ technicians, who able to operate and maintain:

1. Digital Proofing Tools (Calibrating, Profiling, Measurement, RIP handling)

2. CTF/CTP (Calibration, RIP handling, Checking Film &/ Plate Quality) and

3. its Processors (Auto Replenishment Setup)

4. (Copydot) Scanner

5. Plate Baking Utility